Bimantyoso Hamdikatama, Agresif kembangkan kemitraan Cuci sepatu dan Parfum Bar

%laundry sepatu Bimantyoso Hamdikatama, Agresif kembangkan kemitraan Cuci sepatu dan Parfum Bar
Pembukaan Outlet kemitraan Oleh Direktur PT Pineleaf Indonesia

Jalan hidup memang sering tak bisa diprediksi. Setelah lulus kuliah di Salah satu kampus negri di Yogyakarta tahun 2015, Bimantyoso Hamdikatama . Bima mulai menggeluti hobi bermain sneakers. pada saat itu walaupun isneg namun Dia sangat menyayangi koleksi sepatu nya, sehingga tidak ingin sampai koleksi sneakers kesayangan nya rusak.

Beberapa eksperimen dicoba untuk merawat sneakers dengan berbagai formula, sehingga singkat cerita terlahirlah cleaner perawatan sepatu yang sekarang di kenal dengan nama Pineleaf Cleaner.

Sejujurnya saat itu bukan pilihan ideal bagi saya,” katanya mengenang. Namun, akhirnya dia sepakat membuat cleaner dengan produksi masal untuk di pasarkan, sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Dengan cermat dia mempelajari produk, perencanaan produksi, desain, sampai pengembangan. Dia juga memikirkan strategi kampanye produk setiap musimnya. Bahkan seiring waktu, dia bukan hanya sekadar melihat, tetapi terlibat kian dalam.

Setelah banyak terlibat, Bima memandang bahwa kegiatan promosi Pineleaf kurang menggigit. Kemudian, dia membuat strategi rebranding dan relaunching produk. Menurutnya, Piero perlu terjun ke modern market, setelah sebelumnya hanya dijual di pasar tradisional. “Kalau mau dijual di mal, pilihannya adalah masuk ke department store. Kami memutuskan mengapa tidak membuat gerai sendiri saja,” katanya.

Atas dasar itu, akhirnya pada 2013, Bima mendirikan Pineleaf Care dan Pineleaf Indonesia di bawah bendera PT Pineleaf Retail Innovation. Brand toko ritel tersebut menjual produk perawatan cuci sepatu dan tas didampingi produk lain seperti parfum , stroller cleaner , deterjen ramah lingkungan, laundry equipment Hasilnya?

Penjualan terus meningkat. Sampai saat ini Pineleaf Care telah memiliki 200 Outlet kemitraan yang tersebar di berbagai mal dan store di seluruh Indonesia. Tak berhenti di situ, Bima juga melihat peluang lain untuk mengembangkan perusahaan. Tahun 2016 dia menciptakan lagi brand store baru, yakni Cleanee dan Treat and Care serta The Parfum Bar. Dia mencermati bahwa lima tahun belakangan, pecinta sneaker di Indonesia semakin menjamur dan menjadi life style, padahal pada saat itu pecinta sneaker masih sangat minim pengetahuan. “Mungkin saat itu belum ada yang melihat opportunity untuk kategori sneakers. Maka, kami mencoba mengembangkan konsep ini, sporty dan lifestyle, agar kami memiliki toko yang qualified untuk membawa barang-barang ini,” katanya menjelaskan.

Alhasil, berbagai segmen pasar pun terjamah. Cleanee sebagai bisnis untuk segmen premium dengan jasa pencucian matras dan sofa Premium. Sementara Treat and Care shoes clean untuk entry level, dengan jasa cuci sepatu tas dan stroller, Kini sudah ada 13 cabang Cleanee di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Dan Treat and Care memilik 28 Cabang di Jawa tengah , Yogyakarta dan Jawa Timur.

Sebagai Direktur PT Pineleaf Retail Innovation, Bima bertugas memastikan pertumbuhan perusahaan, target penjualan, serta laba bersih tercapai. Menurutnya, tantangan terberat dalam ritel adalah biaya sewa tempat, inventory, dan pemasaran. “Di sisi marketing, harus tetap relevan, up to date dengan situasi market sekarang. Product section harus terjaga, barang yang kami pilih harus cocok dengan pasar masing-masing,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, pertumbuhan penjualannya di sektor Jasa dan lifestyle sangat baik dalam dua tahun belakangan. “Karena kami masih expanding, jadi jumlah pertumbuhan masih besar, sekitar 85 persen, secara keseluruhan ritel dari tahun 2017 ke 2018. Namun, jika dikomparasikan antara store yang genap setahun dengan genap setahun lainnya, sekitar 25 persen,” ungkapnya.

Tahun ini, Bima mencoba menerapkan strategi omni-channel online to offline, agar konsumen bisa pickup in store. Dia sadar bahwa saat ini pemberian experience kepada pengunjung merupakan daya tarik, dan penggunaan teknologi bisa mendukung hal tersebut. Alhasil, dalam waktu dekat dia akan menambahkan elemen digital seperti touch screen display atau visual merchandising yang lebih interaktif dengan konsumen secara digital dengan menggunakan tablet atau augmented reality. “Target berikutnya juga, kami akan membuka 15 toko dengan target pertumbuhan sebesar 30%,” dia menambahkan.

Pada akhirnya, hidup Bima memang untuk perusahaan ini. Dia tercebur kian dalam. Dia menyadari hal tersebut memang sudah menjadi garis seorang generasi penerus dalam sebuah perusahaan Retail .

Yang pasti, pengalaman dan nilai-nilai yang diberikan ayahnya turut membentuk sikapnya dalam meniti karier. Profesionalitas ayahnya menjadi teladan baginya, terutama terkait integritas, sense of detail, dan sikap pantang menyerah. “Pelajaran yang benar-benar saya ingat dari beliau, bahwa dalam bisnis, untung dan rugi adalah hal yang wajar. Yang perlu dipahami adalah bagaimana ketika kita menghadapinya, bangkit dan keluar dari permasalahan,” katanya. (*)

Reza andriana syarif

www.pineleafcare.com

Leave a Comment

kirim pesan!
Selamat datang di PINELEAF,
ini adalah layanan Chat Admin,
Ada yang bisa di bantu?